Bermula saat SKS (Semarak Kreasi Siswa) oleh kejadian yang mengharu-biru tiada mampu terhindarkan dari balak yang menimpa, meninggalkan kepiluan yang mendalam siapapun orangnya semua berkabung tak terkecuali, itulah penggalan ujian-kehidupan manusia nan beraneka-ragam terpaan yang menimpa masing-masing hambaNya, mampu bertahankankah mengarungi bahtrera kehidupan kita hingga saat yang ditentukan, ataukah mampu menghindar dari jeruji-jeruji taqdir yang sudah ditata rapi dan tinggal kita menanti apa yang telah terjadi nanti. Akankah sesuatu musibah apapun namanya yang tak terhindarkan menimpa kita, kemudian harus terkungkung berkepanjangan, tak mau menerima apa yang menjadi bahagian-bahagian mereka atau menyalahkan diri-sendiri dengan mencabik-cabik raut muka mencakar seluruh tubuh bahkan menghardik akan ketentuan-ketentuanNya disana, apakah kita lupa ? bahwa rangkaian itu semua adalah ujian-ujian yang harus kita kerjakan, apa dan bagaimana kita harus menyelesaikan soal-soal itu. Hanya satu-satunya yang kita bisa lakukan dan kerjakan yaitu dengan kesabaran - ketaqwaan kepadaNya. Dialah yang mengurai coba dengan cobaan yang tiada melampaui batas dari kemampuan hamba-hambanya.
Mengapa sabar merupakan jati-diri kita untuk menuju Rabb ?
Sesuatu yang menggelitik di benak kita adalah kita akan titantang seberapa jauh keyakinan kita dilevel sabar
yang tak terbatas ini.
Sesuatu yang menggelitik di benak kita adalah kita akan titantang seberapa jauh keyakinan kita dilevel sabar
yang tak terbatas ini.
Sabar Sebagian Dari Pada Iman
Segala sesuatu musibah yang terjadi tak terkecuali semua atas izin dari Allah Azza Wajallah, ini yang harus dipegang teguh bagaimanapun kejadian musibah adalah sudah digariskan dan sudah menjadi ketetapan dari buku induk yang sudah tercatat disana., apabila keyakinannya condong dan cobaan itu berasal dari Allah dan pasrah rela/ridho akan takdir yang diberikan Allah atas dirinya. maka Allah akan mengganti bencana itu dengan kebaikan-kebaikan yang nyata. selayaknya keimanan seseorang diuji seberapa jauh ketabahan dan taat mereka dengan sang kholiq. dengan keimanan atas musibah ini Allah akan memberikan sebuah petunjuk kedalam hatinya / hidayah berupa naungan dari Allah, "gusti-allah bakal ndudohno dalan padang /mernahake marang wong sing do kesusahan " (Allah akan memberikan jalan terang dan memberikan petunjuk bagi orang yang mendapat musibah) yang karenanya Allahlah maha mengetahui segala sesuatu.
Ada 77 (tujuh puluh tujuh) cabang keimanan seseorang yang paling utama adalah mengucapkan La ilaha illa Allah dan yang paling akhir adalah menyingkirkan duri-duri di jalan. dan sabar merupakan urutan yang ke 20 dari tujuh-puluh tujuh cabang keimanan. (Askhabus-shittah), imanmu adalah sabarmu, imanmu adalah menahan-menghadang dari segala musibah yang berkepanjangan dan itu akan lebih mendekatkan diri sedekat mungkin dengan gusti, mengapa demikian ? segala gerak gerikmu tingkah perbuatanmu akan terpenuhi degan igauan dzikir sirri illallah (dzikir rahasia dengan Allah) selalu tanpa lepas berseru mengagungkan namaNya. matamu digunakan untuk berdzikir, di tanganmu selalu berdzikir dengan tasbikh, tak bosan-bosannya berhari-hari berbulan-bulan bertahun-tahun berwindu-windu hingga otak kita terasa kering untuk selalu berdzikir memohon maaf mendoakan keharibaan robbul izzati.
Sabar Sebagian Dari Orang-Orang Yang Benar
Mengapa sabar adalah termasuk orang-orang yang berlaku benar ? Pertama, membenarkan bagi mereka kepada orang-orang yang melakukan bahwa ibadah yang ia lakukan tiada lain hanya kepada Allah dan bukan selain sesembahan mereka, melakukan rangkaian ibadah sesuai tata-cara yang dilakukan secara terus menerus tanpa meninggalkan waktu yang ditentukan yaitu mengerjakan sunnah-wajibah, orang yang demikian membenarkan bahwa ini adalah sabar dalam ibadah. Kedua, membenarkan bagi mereka terhadap kehidupan dunia ini, bahwa dunia yang fana ini bukanlah tujuan-utama bagi mereka akan tetapi dunia ini sebagai sesuatu jembatan untuk menuju akherat kelak, addunya mata' (dunia adalah kesenangan) walauppun demikian kita tidak boleh terkungkung akan gemerlapnya dunia sehingga melalaikan tugas-wajib kepada perbuatan-perbuatan untuk akherat kita, Ketiga, membenarkan bahwa perbuatan amar-ma'ruf-nahi-mungkar adalah perbuatan yang harus dilakukan dalam setiap langkah untuk berbuat yang baik dan menjahui dari perbuatan yang tercela, mereka ini melakukan dengan iklas untuk sabar dalam ma'ashi yaitu membenarkan dalam hatinya bahwa ini adalah sabar dalam perbuatan ma'siyat/tercela, walau hal ini sangat berat karna godaan-godaan di luar selalu pergi - datang - berganti menerpa kita.
Sabar Akan Kebersamaan Dengan Allah
Yang dimaksud Allah beserta orang-orang yang sabar disini adalah maa'as-shobirin = yang berarti Allah bersama dengan orang-orang yang sabar atau bersifat ma'iyyah = kebersamaan, kebersamaan ini memberikan artian yang explisit (jelas) bahwa ilmu Allah dan kekuasaanNya meliputi semua mahluk diseluruh alam jagat raya ini. Kebersamaan dalam artian implisit (arti tersirat) bahwa setiap perbuatannya apapun yang dikerjakan selalu menemui kemudahan-kemudahan dan itu tidak lain hanyalah dari ma'unah dari Allah, di berikan kelancaran usahanya menuai luasnya rizqi yang diperoleh.
Bila seorang laki-laki dan perempuan yang beriman ditimpa musibah pada jiwanya, anaknya dan hartanya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan ia tidak memiliki dosa/salah. Kalau kita melihat di dalan hadits shokhih bukhori-muslim ada 19 (sembilan-belas) tanda orang-orang yang mati syahid / mati di jalan Allah salah stunya adalah berucap syahadat diahir hayatnya, muslim yang meninggal di sayyidul ayyam, fisabilillah / dimedan perang, dan yang terakhir ini adalah mati karena terabakar. Bila kita melihat keadaan ini mereka adalah orang-orang pilihan yang tercatat diantara sembilan-belas dari tanda-tanda syahid, dan termasuk menjadi rentetan dari daftar orang-orang yang mendapat perlindungan dari Allah. Sesungguhnya Allah jika Ia mencintai suatu kaum maka Allah akan coba timpakan pada mereka musibah, barang siapa ridlo/rela akan cobaan Allah maka baginya ridlo-Allah, dan bagi siapa yang marah atas coba Allah maka akan datang murka Allah. Tak pelak-lagi orang jawa menghadapi itu semua dengan berlaku "mbombrong" menghormati selama 40 hari 40 malam dan merelakan atas kehendakNya yang telah di limpahkan kepada semua mahluk atas Allah Azza Wajalla dengan memohon kemurahanNya
Allah ta'ala berfirman yang artinya : " Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar " (Al-baqoroh : 153). fadholi11@gmail.com.
Yang dimaksud Allah beserta orang-orang yang sabar disini adalah maa'as-shobirin = yang berarti Allah bersama dengan orang-orang yang sabar atau bersifat ma'iyyah = kebersamaan, kebersamaan ini memberikan artian yang explisit (jelas) bahwa ilmu Allah dan kekuasaanNya meliputi semua mahluk diseluruh alam jagat raya ini. Kebersamaan dalam artian implisit (arti tersirat) bahwa setiap perbuatannya apapun yang dikerjakan selalu menemui kemudahan-kemudahan dan itu tidak lain hanyalah dari ma'unah dari Allah, di berikan kelancaran usahanya menuai luasnya rizqi yang diperoleh.
Bila seorang laki-laki dan perempuan yang beriman ditimpa musibah pada jiwanya, anaknya dan hartanya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan ia tidak memiliki dosa/salah. Kalau kita melihat di dalan hadits shokhih bukhori-muslim ada 19 (sembilan-belas) tanda orang-orang yang mati syahid / mati di jalan Allah salah stunya adalah berucap syahadat diahir hayatnya, muslim yang meninggal di sayyidul ayyam, fisabilillah / dimedan perang, dan yang terakhir ini adalah mati karena terabakar. Bila kita melihat keadaan ini mereka adalah orang-orang pilihan yang tercatat diantara sembilan-belas dari tanda-tanda syahid, dan termasuk menjadi rentetan dari daftar orang-orang yang mendapat perlindungan dari Allah. Sesungguhnya Allah jika Ia mencintai suatu kaum maka Allah akan coba timpakan pada mereka musibah, barang siapa ridlo/rela akan cobaan Allah maka baginya ridlo-Allah, dan bagi siapa yang marah atas coba Allah maka akan datang murka Allah. Tak pelak-lagi orang jawa menghadapi itu semua dengan berlaku "mbombrong" menghormati selama 40 hari 40 malam dan merelakan atas kehendakNya yang telah di limpahkan kepada semua mahluk atas Allah Azza Wajalla dengan memohon kemurahanNya
Allah ta'ala berfirman yang artinya : " Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar " (Al-baqoroh : 153). fadholi11@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar