Selasa, 17 Februari 2015

Rizqimu Adalah Istigfarmu

Rizqimu Adalah Istigfarmu

Ungkapan ini sering dilantunkan oleh simulut kecil saat menengadah memohon rizki keharibaan Allah SWT. Memohon rizqi Allah yang terhampar di seluruh penjuru arah mata angin, agar apa yang dimohonkan segala cita-citanya terkabul tanpa hijab. Jodoh rizqi mati  adalah rahasia Allah ketentuan dari sejak zamal azali kita tidak bisa menentukan banyak-sedikit akan rizki kita karna itu harus berusaha berikhtiar dalam mencari karunia dengan mengharap ridloNya. Ada sebuah sceiptesis-barat mengungkap tentang-rizqi bahwa rizqi adalah sesuatu yang berada dan bersemayam di benak kita, dibenak kita ada potensi yang harus di gali, apa potensi yang ada di dalam diri kita hingga kita bisa mengungkap bahwa rizqi itu berada di diri kita masing-masing, rizqi berada di tubuh badan-wadak kita. Disini Allah memberikan keistimewaan-keistimewaan kepada setiap makluk yang berbeda-beda  apabila kita diberikan keistimewaan kepada Allah di kepala/otak maka orang tersebut menjadi pemikir-pemikir umat ada ilmuwan, guru besar, dosen, pengajar/ustadz-ustadzah sekiranya dia diberikan keistimewaan di tangan atau dikaki mereka menjadi olaragawan/atlet yang baik bila di berikan keistimewaan di mata dia akan menjadi pemanah/pemburu nomer wakhid dan seterusnya dan sebagainya. Apakah anda membenarkan sceiptesis diatas ? Dengan mempunyai keistimewaan masing-masing disanalah ada rangkaian karuni rizki yang di dapat yaitu rizqi uang/salary , sebentar  rizqi disini adalah bukan uang ansikh akan tetapi rizqi disini adalah semua karunia yang diberikan kepada Allah berupa apa saja termasuk rizqi hidup, rizqi sehat  wal-afiyat, rizqi harta benda dan rizqi-rizqi lain yang tidak bisa kita hitung nilainya. 

Cara Memohon 
Mbae/buyut Orang-orang tua dulu ada yang pernah mengatakan dengan suara berat mendredak -grotal gratul menyampaikan wejangan-wejangan yang masih ingat sampai sekarang " Lee Rizqi Kui Ono Mberah-Akeh Ning Ndonyo Mulo Njaluk'o Karo Gusti-Allah Opo Sing Mbok Senengi " ( rizqi itu banyak sekali di dunia maka mintalah kepada Allah apa saja rizqi yang kamu minta dan kamu senangi). Rizqi disini adalah bagaimana kita harus meminta dan mengutarakan pilihan rizqi, apa yang harus kita pinta kepada Allah, terkadang kita hanya memohon dengan Gebyah Uyah semau-gue dengan memohon mengucapkan minta rizqi tanpa embel-embel, rizqi apa rizqi yang mana ? rizqi sehatkah-rizqi iman-islamkah atau rizqi uang? itu yang harus di taskhihkan di ta'qidkan/dikuatkan karena nilai rizqi itu juga ada di dalam mendapatkan jodoh, juga ada di kepemilikan rumah baru, rizqi mendapatkan karunia anak, rizqi ada saat mendapat keni'matan dari-Nya, dan cara meminta didalam hati untuk memohon kepada Allah rizqi yang diniatkan didalam hati maksudul-a'dlom maksud yang specific harus dilahirkan dinyatakan dan diucapkan rizqi mana yang harus ikrarkan, karena ada keyakinan bahwa rizqi yang diminta tidak tertukar, satu contoh, seseorang meminta rizqi tanpa menyatakan rizqi apa yang diminta cukup dengan memohon meminta rizqi yang agung, apakah yang dikandung maksud dengan rizqi yang agung itu, apakah dia akan mendapatkan semua karunia rizqi yang ada,  tanpa mempersoalkan dan menyebutkan rizqi yang di maksud, padahal minta rizqi yang agung itu hanya orang pada tingkatan tertentu yang bisa mencapainya - mampukah kita pada tingkatan itu ? - wallahu a'lam hanya Allah yang mengetahuinya,   memang orang-orang dulu tidak memberikan rincian-rincian yang detail bagaimana cara kita memohon karna orang-orang dulu itu mengerjakan dengan mlaku karo lelaku (berjalan dengan penuh tirakat). Diyakini ada dua rizqi yang tanpa kita pinta dia datang dengan sendirinya. Itulah yang di namakan rizqi min  khaitsu la yahtasib dan rizqun-kariim/rizqi yang agung.     

Rizqi Min Khaitsu La Yahtasib
Gusti Allah wis reti dewe kang..Gusti Allah tidak samar, tanpa kita minta sudah semua hajat keinginan kita pasti diqobulkan oleh Allah. Bahkan kita tidak memintanya pun Allah memberikannya tanpa kita mengira rizqi datang dengan serta merta seperti orang yang mendapatkan rizqi-mobil dimana nama alamat yang dituju memang benar-benar si Fulan akan tetapi mereka tidak merasa kenal dengan orang sipengirim dan tidak pernah mengikuti undian apapun pekerjaannya dia adalah menjadi penggarap sawah didesa setelah penulis hampiri kemudian  mencoba menggoda dengan satu pertanyaan sambil mengangguk2 dengan menggunakan bahasa kromo jowo " nopo panjenengan asring wungu saben ndalu pakde nglampai jejibahan maring gusti ? (apa setiap tengah-malam sering bangun dan berdoa melakukan kewajiban) dengan senyuman kita sudah tahu melihat wajahnya yang bening ada tanda-tanda disana yaitu  fi-asyaris sujuud/bekas sujud mereka, hal ini membuktikan ketekunan mereka selama ini, dengan mengharap kepada yang kuasa memberikan jalan, dan rizqi min khaitsu la yahtasib adalah jawabannya.   

Rizqun-Karim 
Berbeda lagi dengan rizqi yang satu ini hanya orang-rang pada tingkatan khos dan khowasil-khowas yang diberikan oleh Allah doanya tanpa ada hijab/dinding la hijaba-lahu, sependapatkah anda ibadah seseorang yang masih dalam tingkatan awam hanya diniatkan untuk mendapatkan balasan surga dan neraka? Sedang pada tingkatan khos, itu pencapaiannya senantiasa seluruh jiwa raganya cuman digerakkan semata-mata oleh hub (cinta). Karena itu, lantaran kedalaman hati dengan sang pencipta akan membedakan tingkatan-tingkatan khusus, yang jelas khos-khowasil-kwowas  seseorang sulit untuk diketahui. Rizqipun demikian memiliki tingkatan-tingkatan karnanya apapun tingkatan jadikan diri ini menjadi orang-orang yang baik dan bijak serta mengikuti apa yang telah di perintahkan Allah dan Rosulullah Saw,  ada satu nukilan hadis yang bisa dijadikan rujukan  kita sebagai pencari rizqi untuk senantiasa mengerjakan sholat dukha, dengan rekaat yang berbilang 2-4-6-8 kemudian berdoa dan berusaha untuk memahami setiap ma'na doa-dukha yang sebenar-benarnya - yang sebelumnya awali terlebih dahulu pohonkan ampunan kepada diri sendiri - kedu orang tua kita muslimin-muslimat mu'minin -mu'minat  kemudian berdoa. Ada sebuah riwayat seseorang shohabat bertanya kepada Rasulullah Saw bahwa ia ingin rezekinya bertambah luas, Rasulullah Saw bersabda: “Hendaklah engkau senantiasa dalam keadaan suci (thaharah) supaya rezekimu semakin bertambah. Imam ‘Ali As bersabda, “Orang yang niatnya baik maka rezekinya akan bertambah banyak Inilah suatu kaifiyah yang bisa kita uri-uri sedapat mungkin  memberikan sedikit air-sejuk untuk mensikapi kegalauan-dini saat-saat sekarang ini dan nanti. (fadholi11@gmail.com)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar