Seberapa Tajam Waktu Menderamu
Al-Waktu Kas-Syaifi
Kalo kita melihat orang-orang yang sukses terkenal berhasil dalam kehidupannya itu bukan semata-mata karna ia berasal dari orang-orang yang mempunyai latar belakang orang-orang besar tidak, atau berasal dari pengusaha dari kalangan orang-orang berduit bukan, akan tetapi mereka ini adalah orang-orang sederhana lagi pandai menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, orang yang menggunakan waktu yang sebaik-baiknya ini kita sebut dengan disiplin waktu. ada pribahasa arab Alwaktu kas-saifi (waktu seperti pedang) pribahasa ini menunjukkan pentingnya waktu untuk kita gunakan semaksimal mungkin jangan ada waktu terbuang begitu saja dengan sia-sia, apabila kita tidak pandai menggunakan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya waktu akan menjadi bumerang melukai/membunuh tuannya sendiri,.begitu pentingnya waktu untuk kita, begitu berarti waktu disemua kalangan baik bagi anak-anak pelajar, mahasiswa dan pegawai.
Pentingkah waktu bagi buah hati kita seberapa penting bagi anak-anak yang bisanya hanya bermain dan bermain, waktu bagi anak-anak cuman hanya menuju pada tahapan pertumbuhan dan perkembangan bagi mereka, waktu bagi anak mengedepankan pada tahapan tumbuh kembang inilah yang harus diperhatikan untuk memulai mengajarkan berbagai kegiatan sehari-hari, bahkan kegiatan rutinitas keagamaan yang membawa kepada anak terbiasa yaitu membiasakan idle-coriositi yang kita kenal naluri yang tercipta bagi anak untuk berperan proaktif, berlatih dengan menggunakan semua panca indranya dari kegiatan-kegiatan yang menantang dan menyenangkan. Dengan kebiasaan-kebiasaan rutinitas yang dilakukan dengan terus-menurus akan menjadi kebiasaan-kebiasaan behaviour yang mengasyikakan, rutinitas dilakukan oleh anak tanpa ada beban-berat bagi perkembangannya . Latihan-latihan yang diajarkan sesering mungkin lambat laun anak akan memiliki didalam tubuhnya sebuah timer of care yaitu sebuah waktu-perhatian yang ada di dalam tubuh mereka sendiri tanpa kita perintah, apabila sudah mempunyai kebiasaan demikian kedisiplinan yang otomastis sudah kita dapat. Kebiasaan-kebiasaan mulai anak-anak akan terlihat nanti bila anak beranjak dewasa, sebut saja kedisiplinan kecil, seseorang akan mengalami perkembangan yang sama degan kematangan otak dengan bertambahnya usia anak akan terlihat keteraturan bertindak dan berkehendak. Adapun untuk anak-anak yang sering terlambat kesekolah padahal sudah ada ketentuan dari sekolah tertera di pojok halaman terpampang tulisan special " aku malu jika aku terlambat ". pelajaran yang kita petik dari budaya malu disini adalah pentingnya waktu untuk siap dalam segala hal untuk selalu tetap all ready dan namber one going competens SULA is the best yo-yo-yo yes.
Akan jauh berbeda waktu yang ditempuh mahasiswa dibandingkan dengan pelajar sd-smp-sma karena waktu bagi mahasiswa adalah waktu untuk menyelesaikan program setrata akademik dengan menyelesaikan SKS (sistem kredit smesteran) harus mengambil MKDU (mata kuliah dasar umum) dan MKDK (mata kuliah dasar keahlian) dan jenis mata kuliah MKKP dan MKP dalam jumlah 160 atau lebih dari beberapa smester. Apabila mereka bisa menghabiskan 24 SKS sks saja per-semester maka kuliah program S1 akan finish bisa kita tempuh selama 4 tahun selesai dan sekaligus ujian monaqosah dan skripsi sampai berujung wisuda. apa yang terjadi bila semua waktu kita tempuh tidak kita gunakan semaksimal mungkin, akankah kita bisa menyelesaikan sebanyak deret mata-kuliah yang kita tempuh selesai begitu saja ? akan selesai atau tertinggalkah di tengah jalan bahkan akan di D-O (droop-out). Suatu perjuangan dan ketekunan yang menghabiskan tenaga fikiran beaya juga waktu yang luar-biasa bila waktu digunakan dengan sia-sia dengan berat hati anda akan senang hati mengganti dan mengembalikan semua beaya registrasi pendaftaran kuliah hingga per-semester, dengan demikian kita tiada mendapatkan apa-apa hanya galau yang di dapat. Pentingnya waktu untuk menempuh segala sesuatu memang berat maka dibutuhkan ketekunan kedisiplinan yang tinggi.
Begitu pula waktu-waktu yang digunakan bagi mereka yang bekerja dikantoran baik menjadi abdi negara atau swasta lainnya, waktu adalah target yang di tempuh dalam kurun waktu tertentu untuk menyelesaikan pekerjaa-pekerjaan baik itu berupa administrasi dan lain sebagainya - memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat melaksanakan dan pembuatan uraia-uraian tugas. Pembuatan uraian-uraian tugas disini adalah wujud dari kinerja suatu pegawai dan yang terpenting dan menjadi tolok ukur bahan evaluasi dalam setahun , hal ini membutuhkan waktu yang tepat dan pelayanan yang prima karna waktu dan pelayanan prima harus dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pelaksanaan pantauan kinerja ini akan mendiskripsikan akan tanggung jawab dan wewenang bagi orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut. hal ini tidak bedanya pegawai-pegawai swasta lainnya yang mementingkan waktu, dimana waktu adalah sesuatu yang sangat ellegan bagi mereka, pemikiran orang eropa pada abad 16 mengendus bahwa mengartikan waktu adalah uang (time is money) mereka meletakkan waktu di atas segala-galanya, apakah falsafah yang meluncur saat itu berseberangan dengan saat-saat sekarang ini ? apakah ada yang mengetengahkan bahwa waktu itu hanya sekedar waktu dan uang, bukan yang lain padahal banyak persepsi dengan artian waktu, waktu memiliki artian kesempatan, ada lagi waktu bisa merogoh artian kehidupan, tidak ada yang memojokkan kita bahwa waktu yang bergulir itu adalah kesempatan emas yang kita miliki, waktu itu adalah kesempatan (apportunity) untuk mencari peluang menuju harapan tertentu, atau waktu adalah hidup-kita live kehidupan yang ada di dunia ini. Sekarang apa yang kita dapat dari makna waktu itu sendiri Kita bisa jadikan waktu itu penuh dengan kehidupan atau waktu penuh dengan kesempatan serta waktu penuh dengan uang. maka waktu yang kita gunakan akan lebih berarti dan penuh dengan semangat long live education. Akan tetapi tatkala tulisan ini di-lirik oleh kawula muda mereka pasti akan mengganti dan menyuguhkan not-not untaian-kata baru yang berbeda dengan artian waktu yang diatas mereka akan bersyair bahwa waktu bagi mereka adalah sebuah keindahan yang panjang atau menggunakan fersi-bahasa yang lain berbeda periode 90-an mereka mengartikan waktu is godong-waru. fadholi11@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar