Yang Kamu Lalui
http://www.blogger.com/profile/11531989984027914648
Bagai Roda berputar begitulah perjalanan kehidupan ini yang kita tempuh terkadang diatas dan terkadang di samping sesekali dibawah. hidup memang berkembang dan berputar - memutar otak, berjalan untuk memenangkan situasi dan keadaan, mencari peluang ataupun kesempatan menangkis keterpurukan yang menghadang. Kesiapan menghadapi segala tantangan/beban dan rintangan dari perputaran roda kehidupan ini akan menjadi ringan bila kita terlebih dahulu mengetahui strategi sudut pandang apa yang akan terjadi, kita harus berubah sekuat tenaga membuat roda kehidupan kita utuk senantiasa bergerak maju terus tanpa henti, rugi bila kita hanya menunggu dan berpangku tangan menunggu keajaiban dari langit. Akankah seperti halnya air yang tidak mengalir tetap putih-suci, ataukah berwarna hijau dan keruh, air yang tidak mengalir akan memberikan sumber penyakit. demikian halnya kita harus maju, bagaimana kalau tidak bergerak maju / berhijrah . Ya memaknai hijrah itu sendiri adalah berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain karna diyakini tempat yang kita singgahi dahulu belum ada perbaikan atau belum ada kemajuan yang ber'arti, dengan berhijarah keadaan semakin berkembang dan memberikan manfaat kepada orang lain. Artian hijrah mempunyai sebab-akibat beralih/berpindah, apakah berpindah profesi pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya yang mempunyai link yang menguntungkan dari yang sebelumnya, ataukah merangkap pekerjaan yang sebelumnya akan memberikan in-come yang signifikan, akan tetapi budaya hijrah dalam tanda petik hijrah-profesi ini banyak yang dilakukan agar solusi finansial segera teratasi dengan cepat, namun tidak disesuaikan dengan sikontol panjang (situasi - kontrol- planing dan jenjang) alhasil nol didapat kalah sebelum bertanding, banyak pesan-pesan orang pendahulu berucap jangan sampai kita mengalami yang demikian " mburu uceng kelangan deleg " (mengejar sumbu lampu minyak malah kehilangan tempat/wadah minyak-nya) mencari pekerjaan yang kita anggap memberikan dan harapan yang menjanjikan akhirnya hanya mendapatkan pepesan kosong belaka, sedangkan pekerjaan yang dulu lebih baik dari sekarang, dan sudah terlanjur terlepaskan dari pekerjaan yang semula. Sementara pekerjaan yang dulu dilepaskan kini sudah diganti dengan orang lain, sedangkan kali ini pekerjaan yang ia dapatkan menemui jalan buntu. Bila dihadapkan dengan masalah ini, ada satu jalan untuk menanyakan pada diri kita sendiri mencari lagi pekerjaan yang telah hilang ataukah kita ditantang untuk menjadi Interpreuner-interpreuner sejati apakah anda mau tantangan itu ?
Bagai Papan Catur, mengapa hidup seperti perjalanan pion-pion/bidak berserakan diatas permainan papan catur ? mengapa demikian lalui perjalanan panjang step-by step melewati berbagai halang rintang. Apakah posisi kita sudah bergerak maju melangkah, apa yang kita tuju atau berdiam diri tanpa berbuat banyak hanya melihat orang-orang yang sudah mencapai finish, kemudian kita ikut-ikutan tepuk tangan atas keberhasilan mereka ? itulah anak bidak bila tiada sentuhan-sentilan dia tidak akan melangkahkan kakinya walau sejengkal, bak kancil dengan harimau, kecerdikannya perlu dicontoh kita harus pandai memanfaatkan waktu kita untuk melebihi sifat si kancil mengandalkan otak untuk menghindari tipu daya si harimau, walaupun sikancil badannya kecil akan tetapi yang digunakan adalah otak, dan siraja rimba menggunakan kekuatan otot, itulah seonggok ceritra untuk menina bobok si buah hati kita, apa yang dapat dari ceritra zaman dahulu itu. sebuah pemikiran yang apik untuk kita simak begitu pula dengan si bidak/pion kecil mungil perjalanan yang panjang yang di tempuh suatu saat dia akan sukses menempuh tujuan yang dicapai dia akan bermethamorfosis/berubah menjadi yang dia kehendaki bidak menjadi mentri/kuda/benteng bahkan menjadi ster/maha-patih yang kekuasaanya melangkah melebihi kekuasaan raja lima samudra dan ini tentu harus memiliki strategi dan managemet yang ulung untuk meraih sebuah bintang, mencapai kemenangan. mengapa ini begitu banyak di tiru oleh sebagaian organisasi-organisasi untuk memajukan tujuan managemen yang hendak di capai diantaranya adanya planing-organising-actuating-controling dikenal dengan POAC itu.
Bagai Anak Tangga, untuk mencapai sesuatu yang kita raih hendaknya dari anak tangga yang pertama dahulu kemudian anak tangga kedua ketiga dan seterusnya, ketika orang lain yang kita lihat sudah berhasil dalam peringkat kehidupannya hati kecil terbersit ingin melakukan seperti dia, akan tetapi berbagai cara yang ia tempuh masih saja tidak ada perubahan hingga memilih potong-kompas tentu hal ini akan berdampak pada sesuatu keyakinan bahkan berujung dengan menghalalkan dengan segala macam cara yang di tempuh, dan dipastikan akan menyentuh akan aqidah yang ia yakini selama ini. Biasanya orang yang potong-kompas tidak memperdulikan samping kanan kirinya yang terpenting adalah ia menginginkan apa yang dikehendaki dan satu-satu cara untuk mencari kepuasan, cara itu adalah lain dan tidak bukan hanyalah menghamba kepada selain Allah, dan itu artinya anda kalah untuk memenangkan perkhelatan didunia ini dengan mengakhiri hidup untuk berteman dengan mahluk astral yang memang sudah jelas mencari pengikut sebanyak-banyaknya dan dimasukkan ke-Naar mereka.
Bagai Permainan Bola, adakah kehidupan kita seperti indahnya kaki-kaki kita memainkan bola mau memberikan sesuatu kepada orang lain yang saling menguntungkan saling menjaga keharmonisan kerjasama satu dengan yang sesama, sama-sama mendapat keuntungan / simbiosis mutualisme, bila demikian semua apa yang kita kerjakan adalah wujud kecil akan keberhasilan dalam kehidupan kita, tetapi itu hanya isapan jempol yang kita tahu mereka itu adalah orang-orang yang hidup yang dulunya di desa-desa, namun sekarang didesa nyawa-saling memberi bergotong-royong sudah mulai terkikis karna datangnya orang-orang urban, kini yang bisa kita lihat hanya orang-orang yang berada dilereng-lereng gunung yang masih memiliki jiwa-jiwa ngandarbeni/belongisme dengan semua warganya. Dengan demikian bagaimana jalan kehidupan kita ini haruskah kita melihat dan mencontoh semut-semut yang berbanjar berbaris membangun istananya ? inilah mahluk kecil yang mempunyai istana ratu dan raja ada di istananya mereka yang memberikan arti kehidupan dengan kerjasama, walaupun banyak halangan rintangan di jalan si semut temui dengan cecak yang sering merampas makanan mereka, semut terus berusaha tanpa menyerah mencari dan mencari hingga gudang simpanan makanan di istananya lebih untuk bertahan buat semusim.
Bagai Gelombang Ombak dan Buih Dilautan, jangan sampai kehidupan kita menjadi tidak menentu karna bisikan-bisikan yang tidak bertanggung jawab, keteguhan dan kekuatan untuk menentukan jalan kedepan harus kita hadapi dan itu ada ditangan kita, apapun terjalnya kehidupan kita harus kita hadapi dari segala macam coba-rintangan yang menghadang, setangguh dan seberapa kuat tubuh kita untuk melampaui ranjau-ranjau kehidupan yang bersemayam di benak kalian? berulang kali kat-kata itu selalu terdengar disaat OSPEK orientasi pengenalan kampus, bila ditubuh kita kuat akan terdapat jiwa yang kuat, untuk menghadapi sesuatu harus dengan tegap dan tidak nglokro/hilang semangat, bak besi bila tidak ditempa berkali-kali tiada menghasilkan kekuatan ketajaman besi yang kita tempa, demikian kwalitas yang ada di tubuh senantiasa berlatih dengan gigih tanpa menyerah disegala halangan rintanga, kekuatan jatidiri kita harus digodog, digodog di bawah candradimuka sebagaimana gatutkaca kesatria dari pringgondani walaupun dia kalah dengan panah kunto-nya kumbo-karno akan tetapi bisa membunuh ribuan pasukan kurawa. Ataukah sekuat jontravolta atau superman yang megarungi samudra hanya dengan hitungan detik akan dibawa kemana kekuatan laku kita akankah memberikan kehidupan yang baik kepada pribadi-pribadi kita untuk menentukan langkah dan strategi yang kita pilih, menjadi pemenang yang terbaik atau menjadi pemain yang terbijak, alhasil dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung . fadholi11@gmail.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar